Puruk Cahu, Pewarta Kalteng News– Pemerintah Kabupaten Murung Raya (Mura), Kalimantan Tengah, menggandeng dunia usaha dan mitra pembangunan dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di wilayahnya. Mengusung tema “Kolaborasi Wujudkan Generasi Sehat dan Bebas Stunting”, kegiatan yang berlangsung di Aula Bapprida Murung Raya ini melibatkan Yayasan Adaro Bangun Negeri, PT Maruwai Coal, PT Saptaindra Sejati Site MACO, serta Yayasan Rumah Zakat Indonesia.
Acara ini dibuka oleh Asisten II Setda Mura, Yulianus, yang menekankan pentingnya penanganan stunting sebagai program prioritas nasional. Ia menyampaikan bahwa target nasional untuk menurunkan prevalensi stunting hingga 18,8% pada tahun 2025 harus didukung dengan langkah nyata dan kolaboratif di tingkat daerah.
“Kabupaten Murung Raya memiliki 116 desa dan 9 kelurahan. Dari jumlah tersebut, 46 desa telah ditetapkan sebagai locus stunting. Ini menunjukkan perlunya kerja sama lintas sektor yang kuat agar program intervensi berjalan optimal,” ujar Yulianus.
Ia juga mengapresiasi kontribusi aktif dari pihak swasta, khususnya Adaro Group dan mitranya, yang mendukung penanganan stunting di 23 desa pada 4 kecamatan prioritas. Program ini menyasar penguatan peran Kader Pembangunan Manusia (KPM) yang akan menjadi garda terdepan dalam edukasi dan pendampingan keluarga berisiko stunting.
“Melalui forum ini, kita harapkan adanya diskusi terbuka, pertukaran pengalaman, dan perumusan strategi yang tepat sasaran untuk mempercepat penurunan angka stunting di Murung Raya,” tambahnya.
Hadir pula dalam kegiatan ini perwakilan Adaro Mineral Indonesia, Irawan, para camat, serta sejumlah pemangku kepentingan dari unsur pemerintah dan masyarakat.
Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan menjadi model kerja sama berkelanjutan dalam mewujudkan generasi masa depan yang sehat, kuat, dan terbebas dari stunting di seluruh wilayah Murung Raya.
(Yul)